Agar membuahkan hasil yang baik dalam belajar, seorang pelajar haruslah mematuhi dan mentaati etika belajar. Etika belajar adalah aturan dan tata kesopanan belajar. Apakah tata kesopanan yang harus dimiliki pelajar
sehigga ia dapat sukses dalam belajar?
1. Berhati bersih dan tulus.
Ilmu itu adalah cahaya. Cahaya ini akan menembus ke dalam hati seseorang apabila hati orang tersebut dalam keadaan bersih. Bersih yang dimaksud ini adalah bersih dari sifat-sifat buruk seperti iri hati, dengki, sombong, amarah, benci, dendam, dan sejenisnya. Sebaliknya, ilmu akan menembus ke dalam hati seseorang yang memiliki sifat-sifat tulus, ikhlas, sopan, berbaik sangka, hormat, ramah dan sebagainya.
2. Rendah hati.
1. Berhati bersih dan tulus.
Ilmu itu adalah cahaya. Cahaya ini akan menembus ke dalam hati seseorang apabila hati orang tersebut dalam keadaan bersih. Bersih yang dimaksud ini adalah bersih dari sifat-sifat buruk seperti iri hati, dengki, sombong, amarah, benci, dendam, dan sejenisnya. Sebaliknya, ilmu akan menembus ke dalam hati seseorang yang memiliki sifat-sifat tulus, ikhlas, sopan, berbaik sangka, hormat, ramah dan sebagainya.
2. Rendah hati.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin berkata, “Hendaklah orang yang belajar itu menjadi seperti tanah gembur yang menerima hujan deras, lalu tanah itu mengisap seluruh bagian-bagiannya...”
Firman Allah SWT dalam Surah An-Nahl: 70; maksudnya “Bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui.”
Rasulullah SAW pernah bersabda,maksudnya “ Bukanlah akhlak Muslim bersikap merendahkan diri itu, kecuali dalam mencari ilmu.” (HR Ibnu Adi dari hadis Muadz dan Abu Umamah)
Sebagai pelajar, kita harus merendahkan diri mencari ilmu, teruatama kepada guru.
3. Menaati aturan belajar.
Firman Allah SWT dalam Surah An-Nahl: 70; maksudnya “Bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui.”
Rasulullah SAW pernah bersabda,maksudnya “ Bukanlah akhlak Muslim bersikap merendahkan diri itu, kecuali dalam mencari ilmu.” (HR Ibnu Adi dari hadis Muadz dan Abu Umamah)
Sebagai pelajar, kita harus merendahkan diri mencari ilmu, teruatama kepada guru.
3. Menaati aturan belajar.
Aturan belajar dibuat untuk mentertibkan siswa dalam belajar sehingga mencapai tujuan yang dicita-citakan. Mengapa dalam belajar seringkali kita menghadapi gangguan dan halangan? Salah satu penyebabnya ialah kerana kita suka melanggar aturan belajar. Misalnya, siswa yang sering terlamabat masuk kelas, ia akan mendapati hambatan dan gangguan dalam belajar kerana selalu ketinggalan dari teman-teman lainnya. Apalagi sekiranya siswa itu sering ponteng kelas kuliahnya.
4. Mengulang-ulang pelajaran.
Mengulang-ulang pelajaran yang diberikan guru merupakan sebahagian dari aktiviti belajar yang mutlak dilakukan oleh setiap pelajar. Hal ini untuk menjaga agar ilmu yang telah didapatkan tetap bersemayam dalam hati kita.
4. Mengulang-ulang pelajaran.
Mengulang-ulang pelajaran yang diberikan guru merupakan sebahagian dari aktiviti belajar yang mutlak dilakukan oleh setiap pelajar. Hal ini untuk menjaga agar ilmu yang telah didapatkan tetap bersemayam dalam hati kita.
5. Bersungguh-sungguh dalam belajar.
Kesungguhan adalah modal dasar semua orang dalam mencapai keberhasilan. Tidak ada sukses bagi orang yang tidak memiliki kesungguhan hati. Seorang pelajar yang bersungguh-sungguh dalam belajar nescaya akan memperoleh keberhasilan dalam proses belajarnya dan menguasai ilmu pengetahuan denagn baik dan luas serta ilmu itu bisa memberi manfaat dalam kehidupannya.
Firman Allah SWT dalam Surah Al-Insyirah:7 maksudnya, “ Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), maka kerjakanlah (urusan yang lain) dengan sungguh-sungguh.”
Kesungguhan bisa mem,berikan hasil yang optimal. Gerenti!!
Firman Allah SWT dalam Surah Al-Insyirah:7 maksudnya, “ Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), maka kerjakanlah (urusan yang lain) dengan sungguh-sungguh.”
Kesungguhan bisa mem,berikan hasil yang optimal. Gerenti!!
Rujukan: Buku bertajuk Progressive Learning: Learning by Spirit yang ditulis oleh Sukadi (2008).
No comments:
Post a Comment